Monday, 20 March 2017

SEJARAH KAB.LEBAK






Kabupaten Lebak terletak antara 6°18᾽-7°00᾽ Lintang Selatan dan 105°25᾽-106°30᾽ Bujur Timur, dengan luas wilayah 304.472 Ha (3.044,72 Km²) yang terdiri dari 28 Kecamatan dengan 340 Desa dan 5 Kelurahan, kepadatan penduduk tahun 2008 berjumlah 1.233.905 jiwa.
            Berkaitan hari jadi kabupaten lebak yang jatuh pada tanggal 2 Desember 1828, terdapat 2 catatan sejarah yang menjadi dasar pertimbangan, antara lain :
1.   Pembagian Wilayah  kesultanan Banten pada tanggal 19 Maret 1813, Kesultanan Banten di bagi 4 wilayah yaitu :
ü Wilayah Banten Lor
ü Wilayah Banten Kulon
ü Wilayah Banten Tengah
ü Wilayah Banten Kidul
Ibu Kota Wilayah Banten Kidul terletak di cilangkahan dan pemerintahanny di pimpin oleh Bupati yang di angkat oleh Gubernur Jendral Inggris (RAFFLES) yaitu TUMENGGUNG SURADILAGA.
2.   Pembagian Wilayah Keresidenan Banten Berdasarkan surat keputusan komisaris Jendral Nomor 1, Staattsblad Nomor 81 tahun 1828, Wilayah Keresidenan Banten dibagi Menjadi 3 Kabupaten yaitu :
ü Kabupaten Serang
ü Kabupaten Caringin
ü Kabupaten Lebak
Wilayah Kabupaten Lebak, Berdasarkan pembagian di atas memiliki batas-batas yang meliputi District dan Onderdistrict yaitu :
o   District Sajira, yang terdiri dari Onderdistrict Ciangsa, Somang, dan Onderdistrict Sajira,
o   District Lebak Parahiangan, yang terdiri dari Onderdistrict Koncang dan Lebak Parahiangan.
o   District Parungkujang, yang terdiri dari Onderdistrict Parangkujang dan Kosek
o   District Madhoor (Madur) yang terdiri dari Onderdistrict Binuangeun, Sawarna dan Onderdisrict Madhoor (Madur)
3.   Pemindahan Ibu kota Kabupaten Lebak
Pada Tahun 1851, Berdasarkan surat keputusan Gubernur Jendra Hindia Belanda, Nomor 15 Tanggal 17 Januari 1849, Ibu Kota Kabupaten Lebak yang saat itu berada di Warunggunung di pindahkan ke Rangkasbitung. Pelaksanaan pemindahan secara resmi bsru di laksanakan pada tanggal 31 Maret 1851. Sebelum Ibukota Kabupaten Lebak berada di Warunggunung Ibukota Kabupaten Lebak terletak di Lebak Parahiangan (Leuwidamar) yang pemindahannya sekitar tahun 1843.
4.   Perubahan Wilayah Kabupaten Lebak
ü District Rangkasbitung, Meliputi Onderdistrict Rangkasbitung, Kolelet Wetan.
ü Warunggunung dan Onderditrict Cikulur
ü District Lebak, meliputi Onderdistrict Lebak, Muncang, Cilaki, dan Cikeuyeup.
ü District Sajira Meliputi Onderdistrict Sajira, Saijah, Candi dan Maja
ü District Parungkujang, meliputi Onderdistrict Parungkujang, Kumpay, Cileles, dan Bojongmanik
ü District Cilangkahan, meliputi Onderdistrict Cilangkahan, Cipalabuh, Cihara dan Bayah
5.   Tanggal 14 Agustus 1925
Berdasrkan Surat Keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda tanggal 14 Agustus 1925, Staatsblad nomor 381 tahun 1925 Kabupaten Lebak menjadi daerah pemerintah yang berdiri sendiri dengan Wilayah meliputi District Parungkujang, Rangkasbitung, Lebak Dan Cilangkahan .
6.   Tanggal 8 Agustus 1950
UU No 14 tahun 1950 tentang pembentukan daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Barat. Di antara tanggal tersebut, bahwa yang sangat tepat untuk ditetapkan sebagai Hari Kabupaten Lebak adalah tanggal 2 Desember 1828, dengan dasar pemikiran dan pertimbangan sebagai berikut :
ü Tanggal 2 Desember 1828, Berdasarkan Staatsblad Nomor 81 tahun 1828 merupakan titik awal pembentukan 3 Kabupten di wilayah bekas Kesultanan Banten dan nama Lebak mulai di abadikan menjadi nama Kabuapaten dengan batas-batas wilayah yang lebih jelas sebaimana tercantum pada pembagian wilayah ke dalam District dan Onderdistrict (Kewedanaan dan Kecamatan).
ü Tanggal 2 Desember 1828 yang bertepatan dengan saat diterbitkannya Staatsblad Nomor 18 tahun 1828, tidak di jadikan dasar penetapan sebagi Hari jadi bagi dua Kabupaten lainnya, yaitu Kabupaten Serang dan Pandeglang.
Kabupaten Lebak yang di bentuk berdasarkan UU No.14 tahun 1950 dipimpin oleh Bupati Tb.Surya Atmaja. Pada masa itu (1950) Kabupaten Lebak terdiri dari 4 Kewedanaan, 15 Kecamatan, dan 130 desa .




LAMBANG DAERAH KABUPATEN LEBAK




Ø LAMBANG BERBENTUK PERISAI : Benteng atau perisai tanda kekayaan dan katangguhan sanggup menghadapi segala rintangan tantangan.
Ø WARNA DASAR KUNING : Warna Emas dalam arti kalimat (letterliyk) Lebak mempunyai tambang emas Cikotok dan kekayaan lainnya. Arti kiasan (fuugurliyk) pernah menglami jaman keemasan dalam sejarahnya dan dengan kemerdekaan RI akan menuju ke jaman itu kembali dengan lebuh maju
Ø KUBAH MESJID WARNA PUTIH : Lambang Jiwa Agama Islam dalam batin penduduk. Putih tanda Suci dalam hati dan perbuatan suka damai dan toleransi (tasamuh)
Ø ANGKLUMG WARNA HITAM : Lambang seni, berkaki Enam buah tanda gotong royong. Ciri khas kesenian asli Lebak bermitos Agama. Hitam, bahwa di Lebak masih tinggal Suku asli Kanekes yang walaupun berada di tempat yang massih kegelapan (Daerah Pegunungan Kendeng), pada hakekatnya mereka menyimpan sifat-sifat kebaikan yang murni dan apabila telah masuk sinar yang terang kedalam lubuk hatinya, kebaikan akan lebih menonjol lebih nyata, sebagai manifestasi jiwa yang asli.
Ø WARNA  BIRU POLOS : Lambang Lautan bahwa daerah Lebak memilkiki Samudera Indonesia yang Luas dan dalam yang menghasilkan ikan dan hasil laut lainnya.
Ø WARNA BIRU DIANTARA HIJAU MELURUS KEBAWAH DAN BERSATU DENGAN BIRU SEBELAH KIRI BAWAH : Lambang sungai diantaranya 3 buah sungai besar seperti Cisimeut, Ciberang, bersatu dengan Ciujung yang walaupun berlainan asal hulunya (sumbernya) tetapi menjadi satu.
Lambang berukuran, ketenangan dan  ke dalam lubuk  hati Rakyatnya. Walaupun berlainan asal suskunya berarti mewujudakan sosial untuk kepentingan umum.
Ø PITA BERWARNA MERAH PUTIH : Warna Merah tanda hidup dan berani. Warna putih tanda Suci. Benteng atau perisai tanda kekayan dan keteguhan sanggup menghadapi segala rintangan.

MOTO (SEMBOYAN) KABUPATEN LEBAK
IMAN – AMAN – UMAN – AMIN
·   IMAN : Keyakinan yang teguh kepada Tuhan Yang Maha Esa, menurut perintah dengan penuh rasa tanggung jawab.
· AMAN :  Tiada gangguan dan tak sudi mengganggu, tentram, damai, sauyunan, sehat lahir batin.
· UMAN : Milik teratur, tanah subur rakyat makmur, dagang beruntung, tani berbukti (mukti)
· AMIN : Ibadah dan Do᾽a Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pemberiannya yang telah di limpahkan kepada daerah dan rakyat Lebak.


No comments:

Post a Comment